Advertisement
![]() |
Tampak kubah masjid Raudhatul Muttaqin pal 9 dan bakal bangunan Gereja GKII |
Penakhatulistiwa.id (Sekadau) - Di Kalimantan Barat, bangunan Gereja dan Masjid berdiri berdampingan bukanlah sebuah fenomena baru. Justru hal tersebut sudah biasa terjadi.
Di Kabupaten Sekadau misalnya, ada sebuah Masjid hanya berjarak kurang dari 50 meter dari sebuah Gereja, yakni Masjid Al-Muhajirin dan Gereja Methodist Indonesia, yang terletak di jalan merdeka barat Desa Sungai Ringin Kecamatan Sekadau Hilir.
Disana bahkan halaman gereja dijadikan parkir bagi jamaah Masjid bila saat ada acara keagamaan, begitu juga dengan Gereja tersebut.
Sebelumnya juga ada Masjid yang berdampingan dengan Kelenteng (Pekong) tempat ibadah orang Konghucu, yakni bertempat di Kecamatan Belitang. Kedua rumah ibadah tersebut justru hanya berbatas pagar.
Selanjutnya pada hari Jumat 1 Agustus 2025, telah diletakkan batu pertama pembangunan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) yang didirikan oleh jamaat Kapernaum Sekadau.
Jarak antara calon bangunan Gereja ini dengan Masjid Raudatul Muttaqin Km 9, Desa Bokak Sebumun, hanya berjarak kurang dari 50 meter. Ini menambah catatan bangunan Masjid paling dekat dengan rumah ibadah lain.
Menurut Hendro, ketua panitia pelaksana pembangunan GKII Kapernaum Sekadau, mengatakan, biaya pembangunan Gereja tersebut sebagian besar adalah sumbangan dari Jamaat Gereja melalui persembahan sukarela sumber lainya. Hendro berharap pembangunan Gereja tersebut berjalan lancar serta mengharapkan perhatian Pemerintah Daerah untuk membantu pembangunan tersebut.
"Kita berharap bangunan ini cepat selesai, dan apa yang menjadi impian Jamaat segera terwujud," ujar Hendro
Hendro juga turut mengapresiasi atas pendirian Gereja tersebut mulai dari tahapan wacana, hingga peletakan batu pertama, tidak ada problem yang signifikan terutama dalam hal ijin.
"Kita ketahui saat ini tengah hangat tentang penolakan Rumah Ibadah. Tapi tidak untuk di Sekadau puji tuhan hari ini Ketua Masjid justru hadir dalam peletakan Batu Pertama ini," Ungkap Hendro
Hadir juga Wakil Bupati Sekadau, Subandrio. Dalam sambutanya mengucapkan selamat atas peletakan batu pertama pembangunan GKII kepada jamaat. Subandrio juga mengapresiasi toleransi beragama di Sekadau yang begitu kuat. Ia berpesan agar ikatan persaudaraan antar umat manusia di Sekadau tetap terjalin
"Saya pikir dengan adanya bangunan Gereja dan Masjid disini, maka sudah tidak akan ada isu-isu sosial dalam hal toleransi. Sebab kita setiap hari akan bertemu dan saling bersua dan tegur sapa. Dan layaknya bila sudah saling berdekatan satu sama lain maka akan saling menjaga," kata Subandrio.
Wabup juga menyampaikan hal-hal penting terkait pembangunan Gereja. Atas nama pemerintah daerah tentu sangat mendukung segala bentuk pembangunan rumah ibadah, Pemerintah juga telah mengalokasikan hibah tiap tahun bagi seluruh rumah ibadah.
Turut hadir dalam peletakan batu pertama tersebut. Pejabat Polsek Sekadau Hilir, Pejabat Koramil 1204 Sekadau Hilir, ketua FKUB, Ketua DAD, Ketua Masjid Raudatul Mutaqin, Pejabat Kemenag, Kepala Desa Bokak Sebumbun, Kepala Dusun serta sejumlah Tokoh Agama dan Masyarakat setempat.