Advertisement
PENA KHATULISTIWA (SEKADAU) - Musim kemarau sedang melanda sejumlah daerah di Kalbar, termasuk Kabupaten Sekadau. Minimnya curah hujan membuat resiko kebakaran hutan dan lahan menjadi rawan. Terlebih, saat ini para petani sedang mempersiapkan lahan untuk berladang.
Pemkab Sekadau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) mengimbau masyarakat yang berladang untuk lebih berhati-hati dalam membakar lahan.
"Bagi yang berladang tradisional, supaya meningkatkan kewaspadaan dalam menggarap lahannya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan. Sebab sekarang sedang musim kemarau, sehingga resiko kebakaran menjadi tinggi," ujar Kepala Dinas PMD Kabupaten Sekadau, Sabas (28/7).
Terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memberikan banyak dampak negatif, baik kerugian secara materi maupun immateril.
Kerugian materi, kata Sabas, misalnya terhadap kerusakan yang ditimbulkan karhutla. Contoh kerugian non materi termasuk diantaranya pencemaran lingkungan yang berdampak pada menurunnya kualitas udara yang tidak baik dampaknya pada kesehatan.
"Asap yang ditimbulkan tidak baik untuk kesehatan, serta menyebabkan kepunahan satwa," timpal Sabas.
Dinas PMD, tambah Sabas, terus menyosialisasikan tentang cara-cara membakar ladang yang aman dan ramah lingkungan.
"Perlu kerjasama semua elemen mulai dari pemilik lahan, pemerintah desa dan stakeholder. Kami dari Dinas PMD memberikan pendampingan tata cara mengelola ladang tradisional agar secara berjenjang diberikan pembinaan dari pemerintah kecamatan dan desa kepada petani," pungkasnya.*
red