September 19, 2023, 18:44 WIB
Last Updated 2023-09-19T11:44:52Z
Sutarmidji

Ini Tanggapan Sutarmidji Soal Jembatan Ambruk Di Sekadau

Advertisement

 


Penakhatulistiwa.id (Sekadau) – Sebuah jembatan penghubung yang terdapat di ruas jalan provinsi antara kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap tepatnya di daerah Pekawai, kembali ambruk, Minggu (17/09/2023).


Ambruknya jembatan tersebut diduga karena dilintasi truk pengangkut tiang PLN bermuatan over kapasitas sehingga jembatan yang terbuat dari material kayu tidak mampu menahan beban, membuat bagian tiang penyangga tengah jembatan turun.


Padahal, jembatan ini baru saja dilakukan pemeliharaan oleh pemerintah provinsi melalui bidang bina marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui program penyelenggaraan jalan dikerjakan pada 11 hari lalu di bulan September selama dua hari. 



Paket pekerjaan senilai Rp 9.742.116.000,00 melalui APBD Kalbar tahun angaran 2023 yang dikerjakan oleh CV Tiara Kencana dengan konsultan supervise PT Madya Jasa Konsultan selama 134 hari kalender. 


Namun khusus untuk pengerjaan jembatan Pekawai tidak terdapat plang proyek, sehingga disayangkan warga. Bahkan pengerjaan jembatan Pekawai yang ambruk saat ini hanya dilakukan selama dua hari.


“Masak proyek pemerintah tidak ada plang pekerjaan, bagaimana masyarakat mau tahu,” kata satu diantara warga yang meminta namanya tidak disebutkan.


Plt Camat Nanga Mahap, Solihin, mengatakan, jembatan Pekawai yang ambruk tersebut sedang di koordinasikan oleh pihak PLN, dan mereka akan bertanggungjawab atas kerusakan itu.


“Lagi dipahami oleh orang PLN dan PT, karena merka yang patahkan, kemungkinan besok sudah dieksekusi (diperbaiki),” ujarnya, Minggu (17/09/2023) sore.


Camat Nanga Mahap meminta agar kendaraan yang melebisi kapasitas untuk tidak memaksakan melewati jembatan kayu.


Selain itu, warga juga meminta agar pembangunan jembatan di jalan provinsi penghubung Rawak, Taman dan Nanga Mahap dilakukan dengan rangka baja sehingga memiliki kekuatan dalam jangka waktu lama. 



Sementara itu Sutarmidji Gubernur Non Aktif Provinsi Kalimantan Barat menyebut pengerjaan jembatan tersebut adalah pemeliharaan



"Tak ada proyek jembatan, itu hanya pemeliharaan. Jebol akibat beban muatan yg berlebihan," Tulisnya kepada media ini


(Iwan)