PENA KHATULISTIWA
Agustus 13, 2022, 20:39 WIB
Last Updated 2022-08-13T13:39:38Z
Organisasi

Penguasaan Arena Kongres IPPNU, Sindi: Itu Soal Keberanian Dan Kemampuan Diplomasi Peserta, Jangan Salahkan Panitia

Advertisement

 


Penakhatulistiwa.id (Jakarta) -  Perkembangan dari arena Kongres IPPNU XIX cukup menyita perhatian sejumlah pihak, bukan hanya para peserta di arena tapi juga bagi segenap pemerhati di segala penjuru nusantara. Baru-baru ini beredar sebuah berita di sebuah media online yang mempermasalahkan ketidak netralan panitia dalam mengelola alur bicara di arena sidang. 


Salah seorang peserta dalam berita tersebut, Novi menuduh bahwa ketidak netralan pimpinan sidang dalam mengelola arus bicara adalah sebuah kesengajaan untuk mereduksi dukungan peserta kepada calon tertentu.


Menanggapi hal itu Sindi Claudia, Peserta Utusan yang juga merupakan Ketua PW IPPNU Kalbar menjelaskan, bahwa tidak benar ada upaya yang sengaja dan sistematis dari pimpinan sidang di arena kongres untuk mengatur arus pembicaraan peserta yang berpihak pada peserta tertentu saja dengan maksud mereduksi dukungan peserta utusan Bakal Calon Ketua Umum tertentu. 


" Sangat tidak berdasar tuduhan rekanita novi tersebut,  faktanya di setiap persidangan pimpinan sidang memberi kesempatan yang sama kepada setiap peserta untuk bicara, semua memiliki dan diberikan kesempatan yang sama itu, tidak benar jika arus pembicaraan sengaja diatur sedemikian rupa, apalagi dikatakan diatur secara sistematis untuk memenangkan bakal calon ketua umum tertentu ". Demikian Sindi menjelaskan. 


" Kalo soal penguasaan arena itu mah soal teknis dong,  kita ini yang berangkat kongres kan para pimpinan berarti bukan kader biasa, kita adalah kader yang terlatih dalam berbagai moment konferensi dan kongres,  kalo soal menguasai arena itu soal keberanian bicara dan kemampuan diplomasi, jangan gitu dong merasa kalah diplomasi di arena lalu menuduh pimpinan sidang tidak netral,  bahkan menuduh demi kepentingan salah satu Bakal Calon Ketua Umum sampai eksplisit menyebut nama, peryataan itu berlebihan dan justru tidak fair " tambah Sindi yang dulu terkenal sebagai Komandan Pasukan lumpur ini dengan penuh semangat. 


Selanjutnya soal ancaman kongres luar biasa Dela salah seorang Ketua cabang yang juga aktif di arena menanggapi dengan senyum santuy. 


Ketika ditanya oleh awak media Dela mengatakan : " itu cabang mana saja yang mau gelar kongres sendiri, sudahlah kita berkongres dengan santun dan riang gembira saja gak usah main ancam gitu, nggak baik dilihat adek2 kita yang lain" ucap Dela yang diarena kongres dikenal dengan sebutan Mak Ndut itu dengan senyumnya. 


Dela juga menambahkan : " tidak benar itu ada id card yang ditahan, ada manipulasi atau apa namanya  kami dari cabang merasa semua baik2 saja, semua berjalan sesuai aturan organisasi,  mereka aja yang terlalu panik mungkin, orang dinamika biasa kok disebut tidak kondusif, biasa aja kali, hahaha.. " tutup Dela Ketua Cabang Sekadau Kalbar,  sambil ngakak ketawa. 


Diketahui dari arena Kongres XIX IPPNU di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta sidang tata tertib dan sidang komisi telah selesai dilaksanakan dengan baik dan penuh dinamika.


Kongres diikuti Pimpinan Cabang dan Pimpinan Wilayah dari seluruh Indonesia dengan jumlah peserta utusan masing-masing dua orang per cabang/wilayahnya.


Kongres direncanakan memilih Ketua Umum Baru pada hari Minggu 14 Agustus 2022 di Sidang pleno IV sebelum penutupan. Diketahui dari perkembangan di Arena dukungan untuk Calon Ketua Umum sudah mengerucut pada dua nama yaitu Vela dan Afifah, dari kedua nama ini nama Vela memang diunggulkan oleh segenap peserta baik dari Cabang maupun Wilayah bahkan ada kemungkinan besar Vela yang saat ini Menjabat Sebagai Bendum Pimpinan Pusat akan terpilih secara Aklamasi.


Tim