November 19, 2025, 18:34 WIB
Last Updated 2025-11-19T11:34:19Z

Pembentukan Destana Diharapkan Tangguh Hadapi Bencana

Advertisement
Pelatihan Desa Tangguh Bencana 


Penakhatulistiwa.id (Sekadau) - Pemerintah kabupaten Sekadau melalui badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) sejak beberapa bulan terakhir terus melakukan pembentukan desa tangguh bencana (Destana)




Pembentukan Destana sebagai langkah nyata memperkuat kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap potensi bencana alam dilingkungan masing-masing 



Pembentukan Destana kali ini di desa Tanjung kecamatan Sekadau Hilir kabupaten Sekadau dan berlangsung selama 2 hari sejak selasa 18 sampai rabu 19 November 2025 di kantor desa Tanjung 




Menurut kepala bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sekadau Noerma Yuanita S.H,. hingga saat ini beberapa desa di Sekadau sudah memiliki rencana aksi dan struktur relawan tangguh bencana.




“Desa tangguh bencana tidak hanya dibentuk diatas kertas. Kami dampingi secara langsung agar masyarakat benar-benar memiliki kemampuan menghadapi bencana,” terangnya Selasa (18/11/2025).



Ia menambahkan, setiap desa tangguh wajib memiliki peta risiko, jalur evakuasi, dan sistem peringatan dini sederhana. Program ini juga melibatkan tokoh masyarakat, pemuda, dan lembaga adat agar nilai lokal dijadikan kekuatan dalam mitigasi. 




“Kalau semua itu ada, masyarakat akan lebih siap dan tidak panik saat bencana datang. Kearifan lokal seperti tanda alam dan tradisi gotong royong kami jadikan bagian dari strategi ketangguhan,” katanya.




Menurut Noerma , target tahun 2025 adalah terbentuknya minimal 15 desa tangguh di berbagai kecamatan. Ia juga berharap masyarakat bisa mengambil peran aktif dalam menjaga keselamatan bersama. 




“Kami prioritaskan wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi, kalau masyarakat kuat, maka daerah juga kuat menghadapi bencana,” ucapnya.




Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Drs Sandae M.Si selaku Plh sekertaris daerah kabupaten Sekadau. Sandae dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan tersebut serta mengucapkan terima kasih kepada Basarnas Kalbar yang telah melatih dalam kegiatan tersebut.



“Saya atas nama pemerintah Kabupaten Sekadau mengucapkan terima kasih dan mendukung pelatihan dari BPBD Provinsi kalbar dan Basarnas bagi warga ,” katanya.



Kegiatan ini, kata Sandae, dalam rangka melatih kesiapan dasar bagi warga agar siap menghadapi kondisi darurat saat bencana alam.



Rencana terpadu terkendali dan terkoordinasi dalam menghadapi bencana sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir. Tidak hanya pada saat darurat bencana, pelatihan tersebut sekaligus menghadapi kondisi pasca bencana 



"Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif sekaligus dalam upaya meminimalisir risiko dampak bencana lebih luas. Seperti halnya pasca bencana, masyarakat adalah pemegang peran bagaimana memulihkan suatu wilayah pasca bencana, atau tidak berdampak lebih luas," harapnya 



Dikatakan Sandae, Pemerintah saat ini masih mengalami keterbatasan penyediaan petugas, sarana dan prasarana serta peralatan operasional dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana serta musibah kebakaran. Terutama mengingat musim pancaroba yang sedang melanda kabupaten Sekadau saat ini, diharapkan kita memiliki kemampuan mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasi sumber daya masyarakat guna mengurai potensi dan meningkatkan kapasitas serta kewaspadaan demi mengurangi risiko bencana, sehingga menjadikan masyarakat lebih tenang dan tidak mudah panik apabila terjadi di sekitarnya.



(Tim)