Maret 23, 2024, 08:19 WIB
Last Updated 2024-03-23T01:19:39Z
Religi

Bagaimana Puasa & Sholat Wanita Haidh Lebih 15 Hari

Advertisement

Sumber foto Hay Bunda

PENA KHATULISTIWA.ID (SEKADAU) -
Imam Syafi'i dalam menentukan waktu Haidh bagi perempuan itu melakukan observasi lapangan dengan melakukan wawancara langsung kepada perempuan yang ditemui nya.


Dari hasil observasi itu beliau menyimpulkan bahwa waktu paling sedikit Haidh bagi perempuan itu sehari semalam, sehingga jika ada perempuan yang mengeluarkan darah kurang dari sehari semalam itu tidak termasuk katagori darah haidh tapi termasuk darah istihadhoh atau darah penyakit sehingga darah tersebut tidak menghalangi sholat dan puasa.


Kemudian dari hasil observasi tersebut beliau juga menyimpulkan bahwa waktu paling lama Haidh bagi perempuan adalah 15 hari atau setengah bulan, maka jika ada perempuan mengeluarkan darah lebih dari 15 hari maka yang dihitung Haidh itu hanya yang 15 hari tersebut, sedangkan yang sesisanya dari 15 hari tersebut itu sudah dihitung bukan darah haidh tetapi darah istihadhoh, maka setelah 15 hari tersebut perempuan yang bersangkutan sudah wajib sholat dan puasa kembali dengan catatan saat sholat harus menggunakan pembalut untuk mencegah darah menetes.


Metode observasi tersebut juga diakui betul oleh para dokter modern karena ternyata waktu paling sedikit dan waktu paling lama nya Haidh berdasarkan hasil observasi lapangan dengan metode wawancara tersebut sesuai dengan hasil observasi ilmiah menggunakan metode observasi langsung.


Dengan demikian jelas bahwa jika ada perempuan yang mengeluarkan darah lebih dari 15 hari maka yang dihitung Haidh hanya 15 hari tersebut, sedangkan sesisanya bukan lagi darah haidh , karena nya sudah wajib sholat dan puasa kembali. keterangan ini diambil dari berbagai sumber baik klasik maupun kontemporer.Wallohu a'lam.


Ditulis oleh : Tohidin

Penulis adalah pengisi rutin kajian Romadhon di Harian PenaKhatulistiwa.id