Advertisement
Penakhatulistiwa.id (Palembang)-Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM menuai protes dari mahasiswa
.
Pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter. Sedangkan harga Solar naik dari dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Harga Pertamax yang non-subsidi juga dikerek menjadi Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500.
Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Se- Sumsel dan Aliansi Buruh Bersatu dari berbagai wilayah melakukan aksi penyampaian pendapat 08 September 2022.
Dalam aksi unjuk rasa ini, Salah satu Ketua BEM di Sumsel berpendapat " Demokrasi telah mengkhianati dirinya sendiri. Katanya kedaulatan berada di tangan rakyat tetapi suara rakyat yang menolak kenaikan BBM tidak di dengar Oleh Pemerintah, Maka dari itu kami turun jalan atas nama Ketidakadilan.
Kami Turun disini tidak ada kepentingan pribadi, hanya ada satu Kepentingan yaitu kepentingan Rakyat Indonesia" Ujar Yang biasa di Sapa M Aha
Dan juga Orasi dari Perwakilan Ketua Buruh Se-sumsel Beliau Mengatakan " Dengan Kenaikan Harga BBM akan memicu kenaikan harga bahan pangan lainnya, itu sangat menyengsarakan Rakyat Seperti ojek Online, Supir taksi, Supir Truk, Buruh, Petani dan Pelaku UMKM lainnya". Ujar Heriawan.
Media Fatner
