Oktober 14, 2021, 15:49 WIB
Last Updated 2021-10-14T08:49:04Z

Frustasi Penyakit Tak Kunjung Sembuh Pria Dikembayan Ahiri Hidupnya Minum Racun

Advertisement
PENAKHATULISTIWA.ID, (SANGGAU) Berbagai macam ragam problema yang dihadapi manusia didunia ini sampai- sampai terbawa beban hidup yang tak bisa ditahan maupun dikendalikan lagi. 
Demikian juga jika sesorang berpikiran pendek dengan keinginan yang selalu saja mengambil jalan pintas karena putus asaan yang sangat-sangat mendalam, dikarenakan betapa beratnya masalah beban hidup yang diderita ataupun yang dijalaninya selama ini.

Sehingga hal itulah yang menjadi alasan kuat mengapa ketika seseorang dengan mudah mengakhiri hidupnya.Seperti yang terjadi  pada seorang pria paruh baya ini( As ) 38,yakni warga Dusun Tanjung Maya, Desa Tanap, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, KalimantanBarat.

Dengan tega ia mengakhiri hidupnya dengan dugaan meminum racun rumput Merek PARATOP. Selain itu, (As) juga diduga meninggal dunia dengan tega menghabisi nyawanya sendiri akibat prustasi dengan penyakit batu empedu yang dideritanya sejak lama. 

Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro Ridwan  melalui Iptu Sukiswandi selaku Kapolsek Kapuas saat di konfirmasi pada Rabu 13 Oktober 2021, membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Menurut Sukiswandi Korban Asmirat ditemukan tewas di semak-semak, tidak  jauh dari kediaman keluarganya, sekitar 30 meter dari rumah di Jalan flamboyan, Kelurahan Sei Sengkuang, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, pada Selasa Malam 12 oktober 2021 pukul 23:00 WIB."

"Kami Polsek Kapuas sudah menurunkan Tim inafis dari Polres Sanggau, dan sudah melakukan olah TKP. Yang mana di tempat kejadian Tim menemukan mayat korban dengan kondisi terlentang keatas, di kepala terdapat bekas cairan racun rumput Paratop,dan dilengan sebelah kiri terdapat bekas tumpahan racun, dan juga di paha sebelah kanan terdapat bekas tumpahan racun rumput, Pelastik bewarna hitam,sepasang sendal merek yomeida, dan botol pelastik racun rumput merek Paratop diduga barang tersebut milik korban,"ungkap Sukiswandi. 

Menurut Sukiswandi ditempat kejadian tidak ditemui bekas perkelahian, atau tanda-tanda bekas kekerasan orang lain, dan diduga keras As tewas karna bunuh diri, karna depresi dengan penyakit yang sekian lama dia derita tidak juga kunjung sembuh, menurut kesaksian keluarga korban, (As) sudah lama mengidap penyakit batu empedu yang tak kunjung sembuh. Dugaan kuat sementara Asmirat tewas karna depresi dan melakukan bunuh diri.
 
"Sukiswandi menuturkan kronologis sebelum kejadian Asmirat bunuh diri. Pada tanggal 07 Oktober 2021 Asmirat dari Kecamatan Kembayan datang ke rumah abang kandungnya Ardius yang beralamat di Jalan Flamboyan Kelurahan Sei Sengkuang, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Tujuanya untuk cek up dan berobat ke RS umum yang ada di Sanggau."

"Selanjutnya, pada tanggal 12 Okt 2021 korban meminta tolong kepada keponakanya untuk mebelikan racun rumput Paratop di toko, alasan racun itu digunakan untuk membersihkan rumput yang ada di sekeliling rumah."

"Kemudian Sukiswandi menambahkan, sekitar pukul 16:30 WIB saat keponakan korban sedang mandi Asmirat pergih dari rumah melalui jendela kamar.  Setelah mengetahui As tidak ada dirumah, keluarga korban sontak mencari dan bertanya pada tetangga sekitar rumahnya. Setelah dilakukan pencarian, sekitar Pukul 23:00 Wib (As) ditemukan sudah tidak bernyawa sekitar 30 meter di semak-semak tidak jauh dari rumah keluarganya, ungkap Sukiswandi." 

 Fernando M