September 22, 2021, 17:32 WIB
Last Updated 2021-09-22T10:34:27Z

Petani Sawit Belitang Mengeluh Grading Diatas 4%, Yodi Ancam Panggil Perusahaan

Advertisement
foto yodi setiawan ketua komisi II DPRD Sekadau
PENAKHATULISTIWA.ID, (SEKADAU) -
Grading Merupakan Suatu Kegiatan Penyortiran Tandan Buah Segar Sebagai Salah Satu Kendali Mutu CPO Yang Akan Dihasilkan Baik Dari Segi Kuantitas dan Kualitas 

Namun hal tersebut dikeluhkan oleh masyarakat di wilayah kerja PT Parna dan PT KSP Kecamatan Belitang. Masyarakat mengeluh pihak perusahaan melakukan Grading terlalu tinggi yaitu di atas 4%(empat persen) 

"Kita minta PKS PT Parna dan PT KSPn jangan membuat Grading terlalu tinggi,  karna kami mendapatkan  keluhan dari petani katanya Grading di atas 4%, dan kalau petani dalam wilayah blitang Grading nya malah tingi," kata Yodi Setiawan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sekadau kepada Media ini. pada rabu(22/9/21)

"Kasian msyarakat di wilayah prusahan yang bernaung  malah ditekan tapi dari luar, malah diberi keringanan,  apakah ini tidak trbalik? ,"Pungkasnya

Yodi juga mengatakan jika tidak ada penurunan, Grading,  pihaknya  akan pangil dinas terkait dan pihak perusahaan,

"Ini demi keadilan terhadap masyrakat daerah belitang," tutup yodi

Sementara itu pihak perusahaan PT Kalimantan Sanggar Pusaka (KSP) melalui General Manager Tobing, mengatakan bahwa pihak PT KSP tidak pernah menerima TBS dari luar. Ia juga membantah bila Grading di atas 4%

"Ya pak, KSP tidak pernah terima TBS dari luar Belitang dan gradingnya juga dibawah 4%," jelas Tobing melalui pesan Whats Aap-nya. Rabu(22/9/21)

Ke pihak PT Parna media inipun mencoba mengkonfirmasi terkait hal ini
Melalui pesan Whats Aap-nya Daulay Humas PT Parna hanya mengatakan
Bahwa dirinya masih di Medan,

"Sore bang, saya tidak di Parna  masih cuti di Medan, PENAKHATULISTIWA.ID, (SEKADAU) -
Grading Merupakan Suatu Kegiatan Penyortiran Tandan Buah Segar Sebagai Salah Satu Kendali Mutu CPO Yang Akan Dihasilkan Baik Dari Segi Kuantitas dan Kualitas 

Namun hal tersebut dikeluhkan oleh masyarakat di wilayah kerja PT Parna dan PT KSP Kecamatan Belitang. Masyarakat mengeluh pihak perusahaan melakukan Grading terlalu tinggi yaitu di atas 4%(empat persen) 

"Kita minta PKS PT Parna dan PT KSPn jangan membuat Grading terlalu tinggi,  karna kami mendapatkan  keluhan dari petani katanya Grading di atas 4%, dan kalau petani dalam wilayah blitang Grading nya malah tingi," kata Yodi Setiawan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sekadau kepada Media ini. pada rabu(22/9/21)

"Kasian msyarakat di wilayah prusahan yang bernaung  malah ditekan tapi dari luar, malah diberi keringanan,  apakah ini tidak trbalik? ,"Pungkasnya

Yodi juga mengatakan jika tidak ada penurunan, Grading,  pihaknya  akan pangil dinas terkait dan pihak perusahaan,

"Ini demi keadilan terhadap masyrakat daerah belitang," tutup yodi

Sementara itu pihak perusahaan PT Kalimantan Sanggar Pusaka (KSP) melalui General Manager Tobing, mengatakan bahwa pihak PT KSP tidak pernah menerima TBS dari luar. Ia juga membantah bila Grading di atas 4%

"Ya pak, KSP tidak pernah terima TBS dari luar Belitang dan gradingnya juga dibawah 4%," jelas Tobing melalui pesan Whats Aap-nya. Rabu(22/9/21)

Lanjut Humas PT KSP, Suwarno melalui pesan Whats Aap-nya juga menjelaskan
Greding PT.KSP dibawah 4% itu komitmen management dengan petani plasma (KUD)

"Terkecuali buah yang dikirim kondisinya sangat jelek kita greding diatas 4% itupun kita konfrimasi degan pengurus KUD-nya," jelas Suwarno

Ke pihak PT Parna media inipun mencoba mengkonfirmasi terkait hal ini
Melalui pesan Whats Aap-nya Daulay Humas PT Parna hanya mengatakan
Bahwa dirinya masih di Medan,

"Sore bang, saya tidak di Parna  masih cuti di Medan, Kita juga udah tanya ke pabrik bahwa Grading itu dilakukan sesuai dengan kondisi buah yang diterima di pabrik, dan di kasih tau sama pemilik buah tentang kondisi TBS nya," jelas Daulay.

Penulis : Iwan Soleh